MANFAAT MODALITAS FARADIC CURRENT DAN MASSAGE PADA KASUS BELL’S PALSY - STUDI KASUS

BENEFITS OF FARADIC CURRENT AND MASSAGE MODALITIES IN BELL’S PALSY CASES - CASE STUDY

Authors

  • Tantri Widiana Putri - Poltekkes Kemenkes Surakarta
  • Sugiono Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Surkarta
  • Aditya Johan Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Surkarta

Keywords:

Bell’s Palsy, Faradic Current, Massage, Fisioterapi, Rehabilitasi

Abstract

Latar Belakang: Bell’s Palsy merupakan kelumpuhan saraf fasialis perifer yang ditandai dengan kelemahan otot wajah secara mendadak pada satu sisi, menyebabkan asimetri wajah serta gangguan fungsi ekspresi dan aktivitas harian seperti makan, minum, dan berbicara. Penatalaksanaan fisioterapi berperan penting dalam proses rehabilitasi pasien bell’s palsy untuk mengurangi gejala, mempercepat pemulihan, serta mengembalikan fungsi otot wajah. Tujuan: untuk mengetahui manfaat modalitas faradic current dan massage pada kasus bell’s palsy. Metode: Metode yang digunakan adalah studi kasus pada salah satu pasien dengan diagnosa bell’s palsy dextra. Terapi diberikan sebanyak empat kali dengan kombinasi modalitas faradic current yang berfungsi menstimulasi kontraksi otot wajah, serta massage yang bertujuan mengurangi kekakuan dan meningkatkan relaksasi otot. Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot wajah berdasarkan uji Manual Muscle Testing (MMT) pada seluruh otot yang diuji, seperti m. corrugator supercili dan m. orbicularis occuli yang meningkat dari nilai 1 menjadi 5, serta m. zygomaticus dan m. orbicularis oris dari nilai 0 menjadi 3. Peningkatan juga terjadi pada fungsional wajah berdasarkan Ugo Fisch Scale dari 18 poin menjadi 58 poin. Kesimpulan: Pemberian terapi faradic current dan massage sebanyak 4 kali memberikan hasil yang efektif dalam meningkatkan kekuatan otot wajah dan fungsi ekspresi wajah pada pasien bell’s palsy, ditunjukkan dengan peningkatan skor MMT pada seluruh otot wajah yang diuji dan peningkatan skor Ugo Fisch dari 18 poin menjadi 58 poin.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdelatief, E. E. M. (2020). Effect of transcutaneous electrical nerve stimulation and faradic current stimulation on the recovery of Bell’s palsy. International Journal of Human Movement and Sports Sciences, 8(6), 369–380. https://doi.org/10.13189/saj.2020.080608

Afandi, G. E., & Rahman, I. (2021). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Bell’s Palsy Sinistra dengan Modalitas Infra Red dan Massage di RSUD Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat. Exellent Midwifery Journal, 4(2), 44–49.

Andesti, C. L., & Sirait, W. (2022). Diagnosa Penyakit Bells Palsy Menerapkan Metode Tsukamoto. JOSTECH: Journal of Science and Technology, 2(2), 113–130. https://doi.org/10.15548/jostech.v2i2.4366

Dermin, & Komalasari, D.R. (2022). Physiotherapy Management in Left Bell’s Palsy : A Report. Diakses dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Situs Web Universitas Pekajangan Pekalongan.179-185.

Ika Rahman, & Anggi Agustini. (2023). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bell’S Palsy Dekstra Dengan Modalitas Electrical Stimulation (Faradik), Massage Dan Terapi Latihan. INFOKES (Informasi Kesehatan), 6(2), 16–33. https://doi.org/10.56689/infokes.v6i2.920

Kurniawan, D. C. (2020). Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Bell’s Palsy Dextra dengan menggunakan modalitas Electrical Stimulation, Infra red dan Mirror Exercise di Rumah Sakit daerah Bagas Waras kabupaten klaten. Malaysian Palm Oil Council (MPOC), 21(1),1-9.

Latuamury, R., Yuliati, A., & Firmansyah, L. A. (2023). Pengaruh Electrical Stimulation dan Mirror Theraphy Exercise pada Kasus Bells Palsy.Humantech: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia,2(9), 1882- 1889.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015. Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi Pasal 1 ayat 2. Berita negara republik indonesia tahun 2015 nomor 1662.

Rahman, F., Tiabarte, N,. Habibah, M., Faradilla A., Oviandar, O.K, & Sukatwo. (2022). Physiotherapy Management in Bell’s Palsy Case at Dr. RM Soedjarwadi Regional Mental Hospital. The 16th University Research Colloqium, 569–576.

Ramadani, P. A., & Triyanita, M. (2024). Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Electrical Stimulation dan Massage untuk meningkatkan kekuatan otot pada penderita Bell’s palsy Sinistra. Jurnal Kesehatan Tambusa.5 (3). 5848-5856

Safitri, P. A., & Rakasiswi, M. A. (2022). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Bell’s Palsy Sinistra dengan Modalitas Infrared, Electrical Stimulation Arus Faradik dan Terapi Latihan di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 2(1), 199–206.

Setiarini, R. (2021). Bell’s Palsy : Suatu tinjauan pustaka. Jurnal Kedokteran, 6(2), 143-151.

Sofianata, A. & Susilo, T. E., (2021).Improving Functional Of Facial Ability For Chronic Bell's Palsy By Using Modalities Massage and Mirror Exercise : A Case Report. Academic Physiotherapy Conference.

Singh, A., & Deshmukh, P. (2022). Bell’s Palsy: A Review. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.30186

Downloads

Published

2025-06-25

How to Cite

-, T. W. P., Sugiono, & Aditya Johan. (2025). MANFAAT MODALITAS FARADIC CURRENT DAN MASSAGE PADA KASUS BELL’S PALSY - STUDI KASUS: BENEFITS OF FARADIC CURRENT AND MASSAGE MODALITIES IN BELL’S PALSY CASES - CASE STUDY. Jurnal Nasional Fisioterapi (JURNAFISIO), 3(2), 32–38. Retrieved from https://jurnafisio.com/index.php/JF/article/view/72

Issue

Section

Articles